Pages

Kasih Judul Donk

Ini kisah yang aku lihat beberapa hari yang lalu. Siang itu kira-kira jam 2 tepatnya. Sehabis Dzhur aku langsung bergegas menuju parkiran motor mahasiswa. Dan olwes, ketika ingin mengeluarkan motor sangat susah. Maklum, tidak semua orang memarkirkan kendaraannya dengan rapi, dan beemon (panggilan keren buat motorku) kejepit gak bisa keluar. Alhasil dengan sedikit mengangkat – ngangkat motor yang lain dan memutar otak bagaimana motorku bisa keluar hatus dijabani. Kira-kira jarak 2 motor dariku, aku lihat seorang senior, entah angkatan berapa, dan jurusan apa. Aku gak terlalu tau, soalnya si kakak me-munggung-ngi-ku. Yang aku tau dia menerima telpon dari mamak nya. Dan beliau pake bahasa ibu alias bahasa jawa. Awalnya yang kudengar si kakak hanya bicara biasa-biasa saja, saat aku membuka jok motor, hendak mengambil helm, terdengar olehku suara isak tangis dari beliau.
‘dep.....!!Ada apa ini, batinku’
Sayup-sayup terdengar olehku si kakak bicara-bicara mengenai skripsi. Aku cukup paham sedikit-sedikit bahasa jawa, kalau pelan-pelan ngomongnya aku ngerti walau aku gak bisa untuk mengungkapkan. Maklum, dari mulai melek hingga saat ini nulis aku masih berada di sumatra, jambi tepatnya. Hehehee.....
Asumsi ku, ibu si kk minta agar anaknya ini segera wisuda (barangkali, SOTOI mode on), namun ya mungkin ada beberapa faktor kali ya, entah internal atau mungkin eksternal kita.
Entahlah, hari sungguh terik, dan tak mungkin pula aku menguping pembicaraan orang. Namun, yang aku sesalkan sungguh tak bergunanya diri ini, saat melihat seorang kakak menangis. Tapi sulit juga sih kalo misalnya aku mencoba untuk menghibur si kakak. Munafik sekali jika aku bilang.....
‘take it easy ka.., semua pasti beres’ Yang aku takutkan malah si kakk nantinya akan berpikir, ngomong enak dek, kk yang ngejalannin, Gubrakkkk
Ato begini ‘Slow ka, Life Must Go on’ aaaaaaaa.............ini tambah gila
Dan yang lebih parah kalo aku bilang gini ‘Tenang ka, semua ada tanggal mainnya’
Ya...sebagai makhluk yang biasa dan biasa banget aku akui mana ada sih orang gak iri dan remuk redam hatinya, saat melihat teman seperjuangan dengan gagah dan cantiknya di balik jubah hitam dan toga itu. Berpose bareng keluarga, Apalgi saat melihat adik tingkatnya mungkin ada yang lulus lebih dahulu.




Entahlah...aku benar-benar bingung saat itu harus berbuat apa. Yang jelas saat di atas motor menuju perjalan pulang ke rumah, dadaku sesak dan hidungku pedih mengingat betapa pilunya masalah si kakak. Mungkin hanya doa yang bisa aku panjatkan. Semoga Allah selalu memberi kemudahan bagi urusan si kakak, selalu memberi kelapangan untuk tiap urusan si kakak. Sabar ya ka..!!
*Bukankah jika kita mendoakan seseorang, dan orang yang di doakan tidak mengetahui jika di doakan, insyaallah akan terkabul...??? Sabar ya ka...!!!*

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Mutia said...

berdiri dengan cantik mengenakkan jubah panjang dan menggenggam sebuah tongkat (wand) ._. *Obliviate!* beres *tiup ujung tongkat* wkwkwkwk imajinasi jadi penyihir :Pv

Post a Comment

Total Pageviews

Follow Us

Instructions

Recent Posts

Contributors